Tantangan dan solusi dalam mengadopsi audit berbasis kinerja Walesi di Indonesia merupakan topik yang sedang hangat dibicarakan di kalangan para profesional akuntansi. Walesi (Water and Land Ecosystem Sustainability Index) adalah salah satu metode audit berbasis kinerja yang digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan sumber daya air dan lahan.
Tantangan pertama yang dihadapi dalam mengadopsi audit berbasis kinerja Walesi di Indonesia adalah kurangnya pemahaman tentang konsep dan manfaat dari metode ini. Menurut Dr. Ir. Iman Rusmana, M.Sc., seorang pakar lingkungan, “Masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan pemahamannya terkait audit berbasis kinerja Walesi. Sehingga perlu adanya sosialisasi dan edukasi yang intensif agar metode ini dapat diterapkan dengan baik.”
Selain itu, masih terdapat kendala dalam hal ketersediaan data yang diperlukan untuk melakukan audit berbasis kinerja Walesi. Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, seorang ahli kehutanan, “Pengumpulan data yang akurat dan komprehensif menjadi kunci utama dalam mengadopsi audit berbasis kinerja Walesi. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak terkait untuk memastikan data yang digunakan valid.”
Adapun solusi untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan praktisi dalam mengimplementasikan audit berbasis kinerja Walesi. Dr. Ir. Asep Saepudin Jahar, M.Sc., seorang dosen di bidang akuntansi, menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam mengadopsi metode ini. “Dengan adanya sinergi antara berbagai pihak, diharapkan implementasi audit berbasis kinerja Walesi dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.”
Selain itu, perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam hal regulasi dan kebijakan yang mendukung penggunaan audit berbasis kinerja Walesi. Menurut Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, seorang pakar kebijakan publik, “Pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas dan mendukung dalam penggunaan metode audit berbasis kinerja Walesi. Hal ini akan membantu mempercepat adopsi metode ini dan memastikan implementasinya berjalan dengan baik.”
Dengan meningkatnya pemahaman, kolaborasi lintas sektor, dan dukungan regulasi dari pemerintah, diharapkan tantangan dalam mengadopsi audit berbasis kinerja Walesi di Indonesia dapat teratasi. Sehingga, pengelolaan sumber daya alam di Tanah Air dapat lebih efisien dan berkelanjutan.